Kamis, 25 April 2013

Guru TK


http://www.paudni.kemdikbud.go.id/tahun-2020-semua-guru-tk-ditargetkan-berpendidikan-s1/

Tahun 2020, Semua Guru TK Ditargetkan Berpendidikan S 1I

JAKARTA. Tahun 2020, ditargetkan semua guru taman kanak-kanak (TK) berpendidikan sarjana. Diperlukan langkah besar pemerintah  untuk membuat kebijakan yang berpihak pada pendidikan anak usia dini (PAUD).
“Saat ini, guru paud formal atau TK berjumlah 267.576 orang. Akan tetapi yang baru berpendidikan sarjana baru 54.888 orang. Jadi masih ada 212.688 guru yang belum sarjana,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog saat menghadiri pertemuan penyusunan rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2014 dengan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) di Jakarta, Kamis (11/4).
Dirjen menyatakan, kondisi ini menjadi salah satu tantangan bagi perkembangan PAUD saat ini. Apalagi, sebagai bagian dari warga Asia Pasifik, Indonesia memiliki target bersama untuk menjadikan seluruh guru TK berpendidikan sarjana pada tahun 2020. Peningkatan kualitas guru ini niscaya akan meningkatkan pula kualitas PAUD.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi oleh Ditjen PAUDNI adalah masih ada 30.124 desa yang belum memiliki PAUD. Hal ini menghambat peningkatan angka partisipasi kasar (APK) PAUD yang saat ini masih berkisar 34 persen pada usia 0-6 tahun, dan 63,60 persen pada usia 3-6 tahun.  Artinya, Ditjen PAUDNI masih harus mengejar target APK PAUD sebesar 75 persen pada tahun 2015.
Untuk itu, Dirjen yang juga akrab dipanggil Reni Akbar-Hawadi ini berharap, pemerintah daerah dapat  turut serta memberikan kepedulian yang besar terhadap PAUD. Sampai saat ini ia menilai, masih banyak daerah yang belum menyediakan anggaran yang cukup untuk membangun PAUD di daerahnya.
Harapan ini terkait dengan minimnya anggaran PAUD dari APBN, dibandingkan dengan kebutuhan. Untuk mencapai target PAUD, dibutuhkan dana sebesar Rp17 triliun. Akan tetapi, tahun ini anggaran Ditjen PAUDNI hanya sejumlah Rp2,4 triliun. Tentunya, anggaran itu tidak hanya diperuntukkan bagi PAUD, tapi masih harus dibagi untuk pendidikan nonformal dan informal.
Oleh karena itulah Dirjen PAUDNI tak henti-hentinya menyuarakan penerbitan peraturan daerah (perda) PAUD kepada pemerintah daerah. Dengan itu, maka akan terjadi sinergi antara APBN dengan APBD.
“Kami telah bersurat kepada walikota dan gubenur untuk membuat perda PAUD. Perda ini penting, karena banyak yang beranggapan Paud bukanlah prioritas, sehingga anggaran untuk PAUD di banyak daerah masih sedikit sekali,” kata Guru Besar Universitas Indonesia ini.
Selain itu, Dirjen juga meminta kepada Bappenas untuk mendorong pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan PAUD pada kegiatan musrengbangnas yang akan dilaksanakan 30 April mendatang
PAUDNI menanggulangi kemiskinan
Sementara itu, pada acara yang sama, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Bappenas DraNina Sardjunani, MA menyatakan bahwa pada rapat kabinet terakhir Presiden mempertanyakan mengenai keberhasilan pendidikan dalam menanggulangi kemiskinan.
Menurut Nina, PAUDNI adalah jenis pendidikan yang langsung menjawab penanggulangan kemiskinan. Oleh karena itu PAUDNI harus mendapatkan perhatian yang serius.
“Dalam Ditjen PAUDNI, terdapat pendidikan keaksaraan dan kursus. Itu merupakan pendidikan yang directterkait dengan penanggulangan kemiskinan. PAUD juga pada ujung-ujungnya akan berdampak pada pengurangan kemiskinan,” kata Nina.
Pendidikan keaksaraan merupakan program untuk mengentaskan buta aksara.Penurunan buta aksara sangat penting karena aksara bukan sekedar rangkaian huruf atau abjad saja, tapi juga merupakan sarana yang menghantarkan cakrawala pengetahuan serta peradaban suatu bangsa.
Sementara pada bidang kursus dan pelatihan, Ditjen PAUDNI tetap memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup. Program ini merupakan upaya nyata untuk melatih masyarakat agar menguasai bidang-bidang keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk bekerja untuk berwirausaha. Warga miskin dan putus sekolah merupakan sasaran utama pada program ini. Oleh karena itulah, PKH merupakan salah satu aspek yang sangat strategis dalam mendukung program pengentasan kemiskinan dan pengangguran. (Dina Julita/HK)

Info Paud


http://www.paud.kemdikbud.go.id/
Perluasan Layanan PAUD Melalui Prinsip 5 K                                              Sumber : Subdit Program dan Evaluasi Dit. Pembinaan PAUD 
Pembinaan TK dan PAUD disatukan pembinaanya dalam satu Direktorat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 36 tahun 2010.  Dengan demikian pembinan TK, Kelompok Bermain, dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) baik formal, nonformal, maupun informal dibawah naungan Dit. Pembinaan PAUD. Hal tersebut diungkapkan Direktur Pembinaan PAUD Dr. Erman Syamsuddin ketika menerima kunjungan majalah Community Magazine (commagz). Hadir dalam pertemuan tersebut Kasubdit Program dan Evaluasi Dr. Sukiman, M.Pd dan Kasi Evaluasi Program Sudadi, SE, M.Si. (Selasa, 26/3/2013).
Pada kesempatan tersebut Dr. Erman Syamsuddin menyampaikan bahwa program jangka pendek dan jangka panjang dari Dit. Pembinaan PAUD adalah meningkatkan perluasan akses dan mutu layanan PAUD. Perluasan akses adalah bagaimana melihat ketersedian layanan PAUD sampai ke pelosok desa/kelurahan, sehingga diharapkan setiap desa/kelurahan di wilayah Indonesia terdapat layanan PAUD, dengan target capaian tahun 2015. Perluasaan layanan PAUD menggunakan prinsip 5 K meliputi :
  1. Meningkatkan ketersedian layanan PAUD,
  2. Memperluas Keterjangkauan layanan PAUD,
  3. Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan PAUD,
  4. Mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan PAUD
  5. Menjamin Kepastian memperoleh layanan PAUD
Lebih lanjut Dr. Erman Syamsuddin mengatakan bahwa bentuk dukungan Dit. Pembinaan PAUD terhadap lembaga PAUD yang diselenggarakan masyarakat dalam bentuk pemberian bantuan APE dan dukungan penyelenggaraan program.
Selanjutnya Dr. Erman Syamsuddin mengungkapkan bahwa akses layanan  PAUD khusus di Jakarta luar biasa.  Dimana setiap RW terdapat layanan PAUD baik dalam bentuk Pos PAUD maupun Pos Yandu. Tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan mutu, baik dari segi sarana maupun pendidikan dan tenaga kependidikan. 


Ditambahkan Kasubdit Program dan Evaluasi Dr. Sukiman, M.Pd untuk memperluas akses layanan program PAUD pada 12 Desember 2011 bertepatan dengan hari anak nasional telah dicanangkan gerakan Paudisasi oleh Presiden Repuplik Indonesia Susilo Bambang Yodhoyono. Paudisasi adalah merupakan upaya bersama menjadikan PAUD sebagai gerakan nasional.


Rencana kedepan dari pengembangan layanan PAUD oleh Dit. Pembinaan PAUD adalah pengembangan program PAUD terpadu yang bertujuan agar anak usia 0-6 tahun dapat terlayani secara integratif melalui berbagai program PAUD. Harapan kedepan dari Dit. Pembinaan PAUD adalah semakin banyak anak usia dini terbelajarkan  dalam program PAUD.  Dengan demikian akan berdampak pada tingginya  angka partisipasi kasar (APK) PAUD ungkap Dr. Erman Syamsuddin mengakhir pembicaraan. (@dr1)
Minggu, 21 April 2013

KEGIATAN MAJELIS TABLIGH PCA KARANGLEWAS




 Bapak PCM Karanglewas                      Pembacaan ayat suci Al Quran, Surat Ali Imron : 134-138




 Pembawa acara                                              Menyanyikan Lagu Kebangsaan dan Mars Aisyiyah


                           
  Ibu Ketua Majelis Tabligh, terima kasih ibu-ibu semua atas kerjasamanya.....



Ibu Siti Soimah, S.Pd. Ketua PCA Karanglewas
Ibu-ibu  Aisyiyah diharapkan selalu belajar agar kita menjadi pintar dan dapat mewujudkan keluarga yang sakinah,mawardah, dan warohmah, begitu salah satu pesannya




 H.Subur Widadi,S.Pd. memberikan tauziahnya, dimulai dari sejarah Aisyiyah, pesan untuk warga Aisyiyah Cabang Karanglewas, serta The Nine Golden Habits, adapun resume tauziahnya sebagai berikut :
1. Tujuan Aisyiyah : tegaknya agama islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
     (Berat dan belum berhasil)
2. Menurut Drs. Sukriyanto, sukses Persyarikatan Muhammadiyah bergantung pada :


  1. SDM, terdiri dari Pimpinan, Pengurus, Kader dan Anggota (dengan catatan Pimpinan harus mempunyai nilai lebih dibanding pengurus, Pengurus harus mempunyai nilai lebih dibanding kader, dan kader harus mempunyai nilai lebih dibanding anggota, adapun kewajiban anggota adalah sebagai berikut : Taat menjalankan ajaran agama Islam, setia dan menjaga nama baik persyarikatan, memegang teguh aturan persyarikatan, membayar iuran persyarikatan, membayar infaq persyarikatan
  2. Taktik dan Strategi, Usaha persyarikatan ada paa Bab II pasal 3, yaitu : a. menyebarluaskan Agama islam dengan mempergiat dan menggembirakan dakwah. b. Mempergiat  dan memperdalam kajian ajaran islam untuk mendapatkan kemurnian dan kebenaran, c. memperteguh iman mempergiat ibadah, meningkatkan jihad, mempertinggi akhlak, d Memajukan pembaharuan pendidikan dan kebudayaan
  3. Sarana prasarana untuk sukses persyarkatan sbb.: a. Administrasi sebagai arah untuk mencapai tujuan, b. Organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan, c. manajemen sebagai taktik mencapai tujuan, d. Human relation hubungan dengan semua pihak terkait, dan e. Akhlakul Karimah  
  • Agar akhlak baik :
  1. Tambah terus ilmu pengetahuan
  2. Banyak bergaul dengan orang yang berakhlak baik
  3. Giat berbuat baik di depan orang banyak
  4. Banyak membaca ibrah akhlakul karimah
  5. Biasakan berbuat baik dan biasakan cegah yang tidak baik 
  • The Nine Golden habits
  1. Shalat, fardhu awal waktu dan berjamaah, shalat tathawwu'
  2. Puasa sunnah, Bidl, senin Kamis, Puasa Daud
  3. Zkat, Infaq, dan Shadaqoh
  4. Adab islami dalam setiap kegiatan
  5. Tadarus Al Quran 1 Juz satu hari
  6. Mmembaca kaian Islam, 1 jam satu hari
  7. Mengaji minimal satu kali seminggu
  8. Berorganisasi dalam rangka Amar Ma'ruf nahi munkar
  9. Berpikir positif, terutama ketika mensikapi sesuatu
 Pengurus Majelis Tabligh PDA Banyumas






a. Shalat Berjamaah

b. Apabila Taziah, siap menyalati
c. Makan minum dibiasakan
    duduk
d. Aqiqah
e. Shalat Rawatib
Hidupkan Korps Mubalighot

                                  Peserta Pengajian yang meluap melebihi kapasitas tempat duduk






KEGIATAN LOMBA MILAD AISYIYAH CABANG KARANGLEWAS KE 98










Kegiatan Mengikuti Seminar PCA Karanglewas di Pendopo kabupaten

 SEMINAR TENTANG
"HAK dan KEDUDUKAN PEREMPUAN DIMATA HUKUM DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN"         DALAM RANGKA MILAD AISYIYAH KE 99 dan HARI KARTINI 2013
DI PENDOPO KABUPATEN BANYUMAS
Tanggal 14 April 2013
03 Jumadilakhir 1434 H



1. TINJUAN YURIDIS TERHADP HAK PEREMPUAN DALAM HUKUM KELUARGA OLEH Dra. 
     Hj. SITI MUNIROH,SH,MSi.
2. PERSPEKTIF GENDER DALAM PERADILAN (KEDUDUKAN PEREMPUAN DI MATA   
    PENEGAK HUKUM) OLEH Dra. TRI WURYANINGSIH,M.Si.




 

 

Rangkuman kegiatan.....